Selasa, 05 Februari 2013

BAHASA TEGAL LEBIH TEPAT DARI BAHASA JAWA WETANAN

   Dalam sejarah perkembangan bahasa jawa tidak dijumpai jenis bahasa ngapak , hanya ada 3 kategori yaitu kromo alus , kromo inggil , dan ngoko.
Adapun pada perkembangannya kota tegal dan sekitarnya melakukan pergeseran dari kromo menjadi krama dengan alasan dalam penulisan jawa sendiri penggunaan tulisan aksara jawa tidak menggunakan taling tarung.
Bahkan setelah melalui penelitian yang mengacu pada KBBI dan penulisan aksara jawa sesungguhnya bahasa tegal lebih tepat dibanding bahasa jawa wetanan ...
sebagai contoh : Kereta ( kbbi / indonesia ) , sepur/kreta ( tegal dskt ) , sepur / kreto ( jawa wetanan )
dari kata diatas dalam penulisan y menggunakan aksara jawa tidak digunakan taling tarung ( yang merubah vocal a menjadi o )
aksara jawa dasar : ha na ca ra ka ....
setelah di berikan taling tarung pada masing" huruf jawa maka baru akan bisa di baca : ho no co ro ko
kemudian akan di berikan wulu mjdi : hi ni ci ri ki
untuk mendapatkan vocal e maka harus dikasih pepet dan mjd : he ne ce re ke
dan saat dikasih taling menjadi : hE nE cE rE kE

   Dalam diskusi semi resmi bahkan orang" wetanan solo,semarang,surabaya terbukti tidak cukup banyak bukti untuk memberikan sandang ( gelar ) ngapak pada bahasa tegal dskt.mereka cenderung tidak mengetahui secara pasti penggunaan vocal o pada setiap katanya.exp : ojo nesu - > aja nesu , ora opo - opo -> ora apa - apa.
di kata kedua beberapa orang mendengarnya dengan kata ORA NGAPAK - NGAPAK.Itulah awal mula penggunaan kata ngapak yang disematkan kepada bahasa tegal dskt.
semoga bermanfaat dan pastikan kita selalu bangga menggunakan bahasa tegal dengan tetap menghargai bahasa daerah lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar